Friday, March 24, 2017

JAWABAN kegiatan 2 Kerja Sama Membangun Teks Eksplanasi

oke,kali ini saya akan memposting kembali tentang jawaban tugas bahasa indonesia
dan saya ingatkan untuk membaca terlebih dahulu jawabanya dan jangan menjadi generasi yang COPAS !!!!!!!
Artikel terkait:
JAWABAN kegiatan 2 Kerja Sama Membangun Teks Eksplanasi
Tugas 1 dan Tugas 2
 

Tugas 3

Menginterpretasi Makna Teks Eksplanasi

Pada tugas ini kalian diajak untuk menginterpretasi makna teks eksplanasi yang berjudul “Lumpur Lapindo”. Bacalah secara saksama teks tersebut. Kalian bebas memberikan penafsiran. Kalian sudah memahami struktur teks eksplanasi, aspek kebahasaan yang sering digunakan pada teks tersebut, serta informasi apa saja yang dibutuhkan untuk membangun sebuah teks eksplanasi. Oleh karena itu, kalian tidak akan kesulitan menginterpretasi maknanya.
 
1)Setelah membaca teks berjudul “Lumpur Lapindo”, dapatkah kalian menguraikan struktur yang membangun teks tersebut? Apakah terlihat pernyataan umum^urutan sebab-akibat dalam teks itu? Diskusikan dengan teman sebangku kalian struktur teks tersebut, lalu tulislah hasil diskusi kalian.
No.
Struktur Teks
Peristiwa
1.
Pernyataan Umum
Banjir lumpur panas Sidoarjo, juga dikenal dengan sebutan Lumpur Lapindo, adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas di Dusun Balongnongo, Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tanggal 29 Mei 2006. Peristiwa ini mengakibatkan tergenangnya areal persawahan, permukiman penduduk, dan kawasan industri. Volume lumpur diperkirakan sekitar 5.000 hingga 50.000 meter kubik per hari (setara dengan muatan penuh 690 truk peti kemas berukuran besar). Akibatnya, semburan lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar.
2.
Urutan Sebab-Akibat
Lumpur sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Kandungan logam berat (Hg) air raksa mencapai 2,565 mg/liter Hg, padahal baku mutunya hanya 0,002 mg/liter Hg. Hal ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, iritasi kulit, dan kanker. Kandungan fenol bisa menyebabkan sel darah merah pecah (hemolisis), jantung berdebar (cardiac aritmia), dan gangguan ginjal. Data di Puskesmas Porong menunjukkan tren sejumlah penyakit terus meningkat sejak 2006. Penderita infeksi saluran pernapasan (ISPA) yang pada 2005 sebanyak 24.719 orang, pada 2009 meningkat pesat menjadi 52.543 orang. Selain itu, gastritis yang pada 2005 baru 7.416 orang, pada 2009 melonjak tiga kali lipat menjadi 22.189 penderita.
3.
Urutan Sebab-Akibat
Genangan hingga setinggi 6 meter pada permukiman menyebabkan warga harus dievakuasi karena rumah/tempat tinggal mereka rusak. Areal pertanian dan perkebunan juga rusak akibat genangan lumpur. Lebih dari 30 pabrik yang tergenang terpaksa menghentikan aktivitas produksi dan merumahkan ribuan tenaga kerja karena terkena dampak lumpur ini. Genangan juga menyebabkan kerusakan lingkungan wilayah seperti sarana peribadatan, sarana pendidikan, sarana dan prasarana infrastruktur (jaringan listrik dan telepon). Ruas jalan tol Surabaya-Gempol yang ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan mengakibatkan kemacetan di jalur-jalur alternatif, yaitu melalui Sidoarjo-Mojosari-Porong dan jalur Waru-tol-Porong dan terhambatnya ruas jalan tol Malang-Surabaya yang berakibat pula terhadap aktivitas produksi di kawasan Ngoro (Mojokerto) dan Pasuruan yang selama ini merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur.
4.
Urutan Sebab-Akibat
Akibat amblasnya permukaan tanah di sekitar semburan lumpur, pipa air milik PDAM Surabaya patah. Sementara itu, pipa gas milik Pertamina juga meledak akibat penurunan tanah karena tekanan lumpur dan sekitar 2,5 kilometer pipa gas terendam. Sebuah SUTET milik PT PLN dan seluruh jaringan telepon dan listrik di empat desa tidak dapat difungsikan.
5.
Interpretasi
Ketika semakin lama peristiwa terjadi dan tidak menunjukkan perbaikan kondisi pulih, baik menyangkut kepedulian pemerintah, terganggunya pendidikan dan sumber penghasilan, ketidakpastian penyelesaian, maupun tekanan psikis yang bertubi-tubi, krisis sosial mulai mengemuka. Perpecahan warga mulai muncul menyangkut biaya ganti rugi, teori konspirasi penyuapan oleh Lapindo, berebut truk pembawa tanah urugan hingga penolakan menyangkut lokasi pembuangan lumpur setelah skenario penanganan teknis kebocoran 1 (menggunakan snubbing unit) dan 2 (pembuatan relief well) mengalami kegagalan. Akhirnya, yang muncul adalah konflik horisontal.

(4) Berdasarkan isi teks “Lumpur Lapindo”, tentukanlah apakah pernyataan berikut ini benar (B), salah (S), atau tidak terbukti benar salahnya (TT) dengan membubuhkan tanda centang (√) pada pilihan kalian. Untuk menentukan jawaban, kalian tidak perlu berpedoman pada pengetahuan umum atau pengetahuan yang telah kalian miliki, tetapi cukup berpedoman pada informasi yang disajikan dalam teks tersebut.
No.
Pernyataan
B
S
TT
1.
Lumpur Lapindo adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc. di Dusun Balongnongo.
-
-
2.
Volume lumpur diperkirakan sekitar 5.000 hingga 50.000 meter kubik per tahun.
-
-
3.
Lumpur panas sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
-
-
4.
Kandungan logam berat air raksa menyebabkan iritasi kulit dan kanker.
-
-
5.
Kandungan fenol bisa menyebabkan sel darah merah pecah, jantung berdebar, dan gangguan ginjal.
-
-
6.
Data di Puskesmas Porong menunjukkan tren sejumlah penyakit terus menurun sejak 2006.
-
-
7.
Genangan pada permukiman menyebabkan warga harus dievakuasi.
-
-
8.
Areal pertanian dan perkebunan rusak akibat genangan lumpur.
-
-
9.
Pabrik yang tergenang harus menghentikan aktivitas produksi.
-
-
10.
Genangan menyebabkan kerusakan lingkungan wilayah.
-
-
11.
Ruas jalan tol Surabaya-Gempol dibuka hingga waktu yang tidak ditentukan.
-
-
12.
Akibat amblasnya permukaan tanah, pipa air milik PDAM Surabaya patah.
-
-
13.
Pipa gas milik Pertamina meledak akibat penurunan tanah karena tekanan lumpur.
-
-
14.
Sebuah SUTET milik PT PLN tidak dapat difungsikan.
-
-
15.
Perpecahan warga mulai muncul menyangkut biaya ganti rugi.
-
-
16.
Warga berebut truk pembawa tangki BBM.
-
-
17.
Warga melakukan penolakan menyangkut lokasi pembuangan limbah.
-
-



(5) Bacalah kembali teks “Lumpur Lapindo” dengan teliti. Pada teks tersebut terdapat rentetan dua peristiwa yang berlangsung hampir bersamaan, yaitu peristiwa alam yang terjadi karena tindakan manusia dan peristiwa sosial yang diakibatkan oleh peristiwa alam.Untuk mempermudah pemahaman kalian, carilah artikel yang mendukung penyebab munculnya lumpur panas akibat peristiwa alam dan akibat tindakan manusia. Analisislah kembali teks tersebut secara lebih teliti. Identifikasi peristiwa tersebut, lalu tulis hasil identifikasi kalian.
a) Lumpur panas terjadi karena rekahan alami.
Bledug Kuwu merupakan fenomena alam berupa kawah lumpur seluas lebih kurang 45 Ha. Dinamakan Bledug Kuwu karena suara dari letupan-letupan lumpur dari kawah menimbulkan suara bledug-bledug (seperti dentuman meriam) secara periodic. Bledug Kuwu merupakan letupan gas pada endapan lempung yang terkumpul secara berkala. Endapan lempung yang cukup tebal, dimana di bagian dalamnya terakumulasi gas sehingga terbentuk ruangan yang cukup tebal dibawah tanah. Gas yang terdapat pada letupan Bledug Kuwu merupakan gas metan biogenik (biogenic methane gas) yang merupakan hasil dari proses diagenesis dan biasa terjadi pada kedalaman 0 sampai 4 km. Secara geologi, fenomena yang terjadi di Bledhug Kuwu disebut sebagai Mud Volcano atau gunung api lumpur. Setiap ekstrusi pada permukaan lempung atau lumpur Bledug Kuwu membentuk suatu kerucut yang diatasnya terdapat suatu telaga. Ekstrusi tersebut dibarengi dengan keluarnya gas dan air (kadang-kadang juga minyak) secara kuat, bahkan dengan suara ledakan
b) Lumpur panas terjadi karena tindakan manusia
Banjir lumpur panas Sidoarjo, juga dikenal dengan sebutan Lumpur Lapindo, adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas. Peristiwa ini mengakibatkan tergenangnya areal persawahan, permukiman penduduk, dan kawasan industri. Volume lumpur diperkirakan sekitar 5.000 hingga 50.000.
Lumpur Lapindo meluap karena kegiatan yang dilakukan oleh PT Lapindo di dekat lokasi itu. Lapindo Brantas melakukan pengeboran sumur Banjar Panji-1 pada awal Maret 2006. Pada awalnya sumur tersebut direncanakan hingga kedalaman 8.500 kaki (2.590 meter) untuk mencapai formasi Kujung (batu gamping). Ketika Lapindo mengebor lapisan bumi dari kedalaman 3.580 kaki sampai ke 9.297 kaki, mereka “belum” memasang casing 9 5/8 inci yang rencananya akan dipasang tepat di kedalaman batas antara formasi Kalibeng Bawah dengan formasi Kujung (8.500 kaki)
Kegiatan pengeboran ini Lapindo membuat prognosis pengeboran yang salah. Mereka membuat prognosis dengan mengasumsikan zona pengeboran mereka di zona Rembang dengan target pengeborannya adalah formasi Kujung. Padahal mereka membor di zona Kendeng yang tidak ada formasi Kujung-nya. Selama mengebor mereka tidak meng-casing lubang karena kegiatan pemboran masih berlangsung. Selama pemboran, lumpur overpressure (bertekanan tinggi) dari formasi Pucangan sudah berusaha menerobos (blow out) tetapi dapat diatasi dengan pompa lumpur Lapindo.
Setelah kedalaman 9.297 kaki, akhirnya mata bor menyentuh batu gamping. Lapindo mengira target formasi Kujung sudah tercapai, padahal mereka hanya menyentuh formasi Klitik. Batu gamping formasi Klitik sangat porous (berlubang-lubang). Akibatnya lumpur yang digunakan untuk melawan lumpur formasi Pucangan hilang (masuk ke lubang di batu gamping formasi Klitik) atau circulation loss sehingga Lapindo kehilangan/kehabisan lumpur di permukaan. Akibat dari habisnya lumpur Lapindo, maka lumpur formasi Pucangan berusaha menerobos ke luar (terjadi kick). Di kedalaman tersebut, diperkirakan kondisi geologis tanah tidak stabil dan kemungkinan banyak terdapat rekahan alami (natural fissures) yang bisa sampai ke permukaan. Karena tidak dapat melanjutkan perjalanannya terus ke atas melalui lubang sumur disebabkan BOP sudah ditutup, maka fluida formasi bertekanan tadi akan berusaha mencari jalan lain yang lebih mudah yaitu melewati rekahan alami tadi dan berhasil. Inilah mengapa surface blowout terjadi di berbagai tempat di sekitar area sumur, bukan di sumur itu sendiri.
c) Masalah sosial terjadi akibat adanya lumpur panas.
    • Semburan lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar maupun bagi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Dampak yang ditimbulkan menyangkut beberapa aspek, seperti dampak sosial dan pencemaran lingkungan. Ada beberapa dampak sosial yang terjadi akibat luapan lumpur lapindo, misal dampak terhadap perekonomian di Jawa Timur, dampak kesehatan, dan dampak pendidikan.
    • Akibat yang ditimbulkan oleh semburan Lumpur Lapindo membuat warga sekitar rugi karena rumah/tempat tinggal, lahan pertaniannya dan perkebunan yang rusak. Pabrik-pabrik pun rusak tidak bisa difungsikan untuk proses produksi, sarana dan prasarana (jaringan telepon dan listrik) juga tidak dapat berfungsi. Lebih dari 30 pabrik yang tergenang terpaksa menghentikan aktivitas produksi dan merumahkan ribuan tenaga kerja karena terkena dampak lumpur ini.
    • Lumpur sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Kandungan logam berat (Hg) air raksa mencapai 2,565 mg/liter Hg, padahal baku mutunya hanya 0,002 mg/liter Hg. Hal ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, iritasi kulit, dan kanker. Kandungan fenol bisa menyebabkan sel darah merah pecah (hemolisis), jantung berdebar (cardiac aritmia), dan gangguan ginjal.
    • Terjadinya bencana lumpur lapindo ini juga telah mengakibatkan aktivitas perekonomian di Jawa Timur terganggu. Hal ini dikarenakan ditutupnya ruas jalan tol Surabaya-Gempol hingga waktu yang tidak ditentukan. Penutupan jalan tol ini juga berdampak pada aktivitas produksi di kawasan Mojokerto dan Pasuruan yang merupakan salah satu kawasan industri utama yang ada di Jawa Timur.
Lumpur panas terjadi karena tindakan manusia.
  • Pernyataan Umum
    • Banjir lumpur panas Sidoarjo, juga dikenal dengan sebutan Lumpur Lapindo, adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas. Peristiwa ini mengakibatkan tergenangnya areal persawahan, permukiman penduduk, dan kawasan industri. Volume lumpur diperkirakan sekitar 5.000 hingga 50.000.
  • Sebab akibat 1
    • Lumpur Lapindo meluap karena kegiatan yang dilakukan oleh PT Lapindo di dekat lokasi itu. Lapindo Brantas melakukan pengeboran sumur Banjar Panji-1 pada awal Maret 2006. Pada awalnya sumur tersebut direncanakan hingga kedalaman 8.500 kaki (2.590 meter) untuk mencapai formasi Kujung (batu gamping). Ketika Lapindo mengebor lapisan bumi dari kedalaman 3.580 kaki sampai ke 9.297 kaki, mereka “belum” memasang casing 9 5/8 inci yang rencananya akan dipasang tepat di kedalaman batas antara formasi Kalibeng Bawah dengan formasi Kujung (8.500 kaki)
  • Sebab akibat 2
    • Kegiatan pengeboran ini Lapindo membuat prognosis pengeboran yang salah. Mereka membuat prognosis dengan mengasumsikan zona pengeboran mereka di zona Rembang dengan target pengeborannya adalah formasi Kujung. Padahal mereka membor di zona Kendeng yang tidak ada formasi Kujung-nya. Selama mengebor mereka tidak meng-casing lubang karena kegiatan pemboran masih berlangsung. Selama pemboran, lumpur overpressure (bertekanan tinggi) dari formasi Pucangan sudah berusaha menerobos (blow out) tetapi dapat diatasi dengan pompa lumpur Lapindo.

OKE ,,,SEMOGA BERMANFAAT!!!!!!
 

0 komentar:

Post a Comment