Friday, March 3, 2017

Jawaban KEGIATAN 1 PEMBANGUNAN KONTEKS dan PEMODELAN TEKS EKSPLANASI

oke kali ini saya akan memposting tentang jawaban tugas bahasa indonesia kelas 11 semester 2
semoga postingan ini bermanfaat dan jangan lupa untuk diteliti lagi ya

ARTIKEL TERKAIT:
Jawaban Kegiatan 1 Pembangunan Konteks  dan Pemodelan Teks  Eksplanasi
Tugas 1, Tugas 3

Tugas 2
Memahami Kaidah Kebahasaan dalam TeksSiklus Hidrologi
  

Bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai
bahasa, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam
bahasa Indonesia, seperti titik beku. Unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, seperti hidrologi.
 



1) Isilah kolom berikut dengan menuliskan maknanya. Kalian bisa mencari makna dari kata-kata tersebut dalam Kamus Besar bahasa Indonesia.
No.
Istilah
Makna
1.
Hidrologi
Ilmu tentang air dibawah tanah, keterdapatannya, peredaran dan sebarannya, persifatan kimia dan fisikanya, reaksi dengan lingkungan, termasuk hubungannya dengan makhluk hidup.
2.
Presipitasi
Proses pengendapan, baik dari lautan maupun dari udara permukaan ke permukaan bumi.
3.
Evaporasi
Proses yang terjadi apabila jumlah molekul yang keluar dari permukaan lebih besar daripada jumlah yang kembali ke permukaan air.
4.
Transpirasi
Pelenyapan uap air dari permukaan daun tumbuhan melalui proses biokimia dan nonkimia
5.
Kondensasi
Perubahan uap air atau benda gas menjadi benda cair pada suhu udara dibawah titik embun
No.
Istilah
Makna
6.
Gravitasi
Kekuatan (gaya) tarik bumi.
7.
Retensi
8.
Temperatur
Panas dinginnya badan atau hawa ; suhu
9.
Energi
Daya (kekuatan) yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan.

2) Istilah yang terdapat pada soal nomor 1 merupakan istilah bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa asing. Istilah tersebut diserap dengan mengubah beberapa huruf di akhir kata. Coba temukan lagi istilah asing yang terdapat pada teks “Siklus Hidrologi” yang diserap langsung sesuai dengan bahasa aslinya!
No
Istilah Asing

Terjemahan

1
freezing point

Titik beku

2
tiny droplet

Tetesan air kecil

3
estuary

Tempat bertemunya sungai dengan laut




3) Pada tugas I kalian telah memahami hubungan sebab-akibat yang ditunjukkan dengan konjungsi, kata kerja, dan kata benda. Sekarang kalian akan belajar memahami konjungsi. Coba perhatikan paragraf kedua kalimat ketiga “Ketika temperatur berada di bawah titik beku (freezing point) Kristal es terbentuk.” Kata ketika dalam kalimat tersebut mengandung konjungsi sebab-akibat. Setiap bahasa mempunyai bentuk konjungsi yang berbeda-beda. Akan tetapi, pada umumnya berdasarkan peran dan fungsi konjungsi, setiap bahasa mempunyai dua jenis konjungsi, yaitu konjungsi eksternal dan konjungsi internal.

Konjungsi eksternal merupakan konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Konjungsi internal merupakan konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang terdapat di antara dua klausa simpleks atau dua kelompok klausa.
Konjungsi eksternal mempunyai empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: dan, atau), perbandingan (contoh: tetapi, sementara), waktu (contoh: setelah,sebelum, sejak, ketika), dan sebab-akibat (contoh: sehingga, karena, sebab, jika,walaupun, meskipun).

Konjungsi internal juga dapat dibagi ke dalam empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: selain itu, di samping itu, lebih lanjut), perbandingan (contoh: akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di sisi lain), waktu (contoh: pertama, kedua...., kemudian, lalu, berikutnya), dan sebab-akibat (contoh: akibatnya, sebagai akibat,jadi, hasilnya).
Setelah memahami penjelasan tentang konjungsi, tugas kalian adalah mencari
contoh lain konjungsi dalam teks. Isilah kolom ini setelah kalian menemukan
contoh konjungsi yang digunakan dalam teks “Siklus Hidrologi” tersebut. Beri
tanda silang (X) jika konjungsi eksternal yang dimaksud tidak terdapat dalam teks.
No.
Konjungsi Ekternal
Contoh
1.
penambahan
       Jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan “siklus hidrologi”.
       Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.
       Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara.
2.
perbandingan
X
No.
Konjungsi Ekternal
Contoh
3.
waktu
X
4.
sebab-akibat
       Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air.
       Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara.
       Jika temperatur udara turun sampai di bawah 0◦ Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju.


No.
Konjungsi Internal
Contoh
1.
penambahan
X
2.
perbandingan
X
3.
waktu
X
4.
sebab-akibat
X

4) Mari mengupas lebih dalam mengenai hubungan sebab-akibat. Hubungan sebab-akibat dapat dinyatakan dengan banyak cara, baik dengan konjungsi, kata kerja, maupun kata benda. Perhatikan contoh berikut.
Hubungan Sebab-Akibat
Contoh
(a) dengan konjungsi
Butir-butir air turun ke bumi
karena
gravitasi.
(b) dengan kata kerja
Butir-butir air turun ke bumi.
disebabkan oleh
gravitasi.
Gravitasi
menyebabkan
butir-butir air turun ke bumi.
(c) dengan kata benda
Penyebab
butir-butir air turun ke bumi
adalah gravitasi.

Tugas kalian adalah mengubah kalimat berikut menggunakan tiga bentuk hubungan sebab-akibat: konjungsi, kata kerja, dan kata benda.
a) “Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/
uap dalam proses evaporasi.”
Hubungan Sebab-Akibat
Contoh
(a) dengan konjungsi
Air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap
karena
evaporasi.
(b) dengan kata kerja
Air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap
disebabkan oleh
evaporasi.
Evaporasi
menyebabkan
air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap.
(c) dengan kata benda
Penyebab
air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap
adalah evaporasi.

b) “Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/
uap.”
Hubungan Sebab-Akibat
Contoh
(a) dengan konjungsi
Air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap
sebagai akibat
panas matahari.
(b) dengan kata kerja
Air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap
disebabkan oleh
panas matahari.
Panas matahari
menyebabkan
Air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap.
(c) dengan kata benda
Akibat
air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap
adalah panas matahari.

c) “Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air.”
Hubungan Sebab-Akibat
Contoh
(a) dengan konjungsi
Uap air berubah menjadi air
karena
perbedaan temperatur.
(b) dengan kata kerja
Uap air berubah menjadi air
disebabkan oleh
perbedaan temperatur.
Perbedaan temperatur
menyebabkan
uap air berubah menjadi air
(c) dengan kata benda
Penyebab
uap air berubah menjadi air
adalah perbedaan temperatur.

SEKIAN TERIMAKASIH............

SEMOGA BERMANFAAT

0 komentar:

Post a Comment