oke,kali ini saya akan memposting kembali tentang jawaban tugas bahasa indonesia
dan saya ingatkan untuk membaca terlebih dahulu jawabanya dan jangan menjadi generasi yang COPAS !!!!!!!
Artikel terkait:
JAWABAN kegiatan 2 Kerja Sama Membangun Teks Eksplanasi
Tugas 1 dan
Tugas 2
Tugas 3
Menginterpretasi Makna Teks Eksplanasi
Pada tugas ini kalian
diajak untuk menginterpretasi makna teks eksplanasi yang berjudul “Lumpur Lapindo”. Bacalah secara saksama
teks tersebut. Kalian bebas memberikan penafsiran. Kalian sudah memahami
struktur teks eksplanasi, aspek kebahasaan yang sering digunakan pada teks
tersebut, serta informasi apa saja yang dibutuhkan untuk membangun sebuah teks
eksplanasi. Oleh karena itu, kalian tidak akan kesulitan menginterpretasi maknanya.
1)Setelah membaca teks
berjudul “Lumpur Lapindo”, dapatkah kalian menguraikan struktur yang membangun teks tersebut? Apakah
terlihat pernyataan umum^urutan sebab-akibat dalam teks itu? Diskusikan dengan
teman sebangku kalian struktur teks tersebut, lalu tulislah
hasil diskusi kalian.
No.
|
Struktur Teks
|
Peristiwa
|
1.
|
Pernyataan Umum
|
Banjir lumpur panas
Sidoarjo, juga dikenal dengan sebutan Lumpur Lapindo, adalah peristiwa
menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas di Dusun
Balongnongo, Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa
Timur, sejak tanggal 29 Mei 2006. Peristiwa ini mengakibatkan tergenangnya
areal persawahan, permukiman penduduk, dan kawasan industri. Volume lumpur
diperkirakan sekitar 5.000 hingga 50.000 meter kubik per hari (setara dengan
muatan penuh 690 truk peti kemas berukuran besar). Akibatnya, semburan lumpur
ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar.
|
2.
|
Urutan Sebab-Akibat
|
Lumpur sangat berbahaya
bagi kesehatan masyarakat. Kandungan logam berat (Hg) air raksa mencapai
2,565 mg/liter Hg, padahal baku mutunya hanya 0,002 mg/liter Hg. Hal ini
dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, iritasi kulit, dan kanker.
Kandungan fenol bisa menyebabkan sel darah merah pecah (hemolisis), jantung
berdebar (cardiac aritmia), dan gangguan ginjal. Data di Puskesmas Porong
menunjukkan tren sejumlah penyakit terus meningkat sejak 2006. Penderita
infeksi saluran pernapasan (ISPA) yang pada 2005 sebanyak 24.719 orang, pada
2009 meningkat pesat menjadi 52.543 orang. Selain itu, gastritis yang pada
2005 baru 7.416 orang, pada 2009 melonjak tiga kali lipat menjadi 22.189
penderita.
|
3.
|
Urutan Sebab-Akibat
|
Genangan hingga setinggi 6
meter pada permukiman menyebabkan warga harus dievakuasi karena rumah/tempat
tinggal mereka rusak. Areal pertanian dan perkebunan juga rusak akibat
genangan lumpur. Lebih dari 30 pabrik yang tergenang terpaksa menghentikan
aktivitas produksi dan merumahkan ribuan tenaga kerja karena terkena dampak
lumpur ini. Genangan juga menyebabkan kerusakan lingkungan wilayah seperti
sarana peribadatan, sarana pendidikan, sarana dan prasarana infrastruktur
(jaringan listrik dan telepon). Ruas jalan tol Surabaya-Gempol yang ditutup
hingga waktu yang tidak ditentukan mengakibatkan kemacetan di jalur-jalur
alternatif, yaitu melalui Sidoarjo-Mojosari-Porong dan jalur Waru-tol-Porong
dan terhambatnya ruas jalan tol Malang-Surabaya yang berakibat pula terhadap
aktivitas produksi di kawasan Ngoro (Mojokerto) dan Pasuruan yang selama ini
merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur.
|
4.
|
Urutan Sebab-Akibat
|
Akibat amblasnya permukaan
tanah di sekitar semburan lumpur, pipa air milik PDAM Surabaya patah.
Sementara itu, pipa gas milik Pertamina juga meledak akibat penurunan tanah karena
tekanan lumpur dan sekitar 2,5 kilometer pipa gas terendam. Sebuah SUTET
milik PT PLN dan seluruh jaringan telepon dan listrik di empat desa tidak
dapat difungsikan.
|
5.
|
Interpretasi
|
Ketika semakin lama
peristiwa terjadi dan tidak menunjukkan perbaikan kondisi pulih, baik
menyangkut kepedulian pemerintah, terganggunya pendidikan dan sumber
penghasilan, ketidakpastian penyelesaian, maupun tekanan psikis yang
bertubi-tubi, krisis sosial mulai mengemuka. Perpecahan warga mulai muncul
menyangkut biaya ganti rugi, teori konspirasi penyuapan oleh Lapindo, berebut
truk pembawa tanah urugan hingga penolakan menyangkut lokasi pembuangan
lumpur setelah skenario penanganan teknis kebocoran 1 (menggunakan snubbing
unit) dan 2 (pembuatan relief well) mengalami kegagalan. Akhirnya, yang
muncul adalah konflik horisontal.
|
(4) Berdasarkan isi teks
“Lumpur Lapindo”, tentukanlah apakah pernyataan berikut ini benar (B), salah
(S), atau tidak terbukti benar salahnya (TT) dengan membubuhkan tanda centang
(√) pada pilihan kalian. Untuk menentukan jawaban, kalian tidak perlu
berpedoman pada pengetahuan umum atau pengetahuan yang telah kalian miliki,
tetapi cukup berpedoman pada informasi yang disajikan dalam teks tersebut.
No.
|
Pernyataan
|
B
|
S
|
TT
|
1.
|
Lumpur Lapindo adalah peristiwa menyemburnya lumpur
panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc. di Dusun Balongnongo.
|
√
|
-
|
-
|
2.
|
Volume lumpur diperkirakan sekitar 5.000 hingga
50.000 meter kubik per tahun.
|
√
|
-
|
-
|
3.
|
Lumpur panas sangat berbahaya bagi kesehatan
masyarakat.
|
√
|
-
|
-
|
4.
|
Kandungan logam berat air raksa menyebabkan iritasi
kulit dan kanker.
|
√
|
-
|
-
|
5.
|
Kandungan fenol bisa menyebabkan sel darah merah
pecah, jantung berdebar, dan gangguan ginjal.
|
√
|
-
|
-
|
6.
|
Data di Puskesmas Porong menunjukkan tren sejumlah
penyakit terus menurun sejak 2006.
|
-
|
√
|
-
|
7.
|
Genangan pada permukiman menyebabkan warga harus
dievakuasi.
|
-
|
√
|
-
|
8.
|
Areal pertanian dan perkebunan rusak akibat genangan
lumpur.
|
√
|
-
|
-
|
9.
|
Pabrik yang tergenang harus menghentikan aktivitas
produksi.
|
√
|
-
|
-
|
10.
|
Genangan menyebabkan kerusakan lingkungan wilayah.
|
-
|
√
|
-
|
11.
|
Ruas jalan tol Surabaya-Gempol dibuka hingga waktu
yang tidak ditentukan.
|
-
|
√
|
-
|
12.
|
Akibat amblasnya permukaan tanah, pipa air milik
PDAM Surabaya patah.
|
√
|
-
|
-
|
13.
|
Pipa gas milik Pertamina meledak akibat penurunan
tanah karena tekanan lumpur.
|
√
|
-
|
-
|
14.
|
Sebuah SUTET milik PT PLN tidak dapat difungsikan.
|
√
|
-
|
-
|
15.
|
Perpecahan warga mulai muncul menyangkut biaya ganti
rugi.
|
√
|
-
|
-
|
16.
|
Warga berebut truk pembawa tangki BBM.
|
-
|
-
|
√
|
17.
|
Warga melakukan penolakan menyangkut lokasi
pembuangan limbah.
|
√
|
-
|
-
|
(5) Bacalah kembali teks “Lumpur Lapindo” dengan teliti.
Pada teks tersebut terdapat rentetan dua peristiwa yang berlangsung hampir
bersamaan, yaitu peristiwa alam yang terjadi karena tindakan manusia dan
peristiwa sosial yang diakibatkan oleh peristiwa alam.Untuk mempermudah
pemahaman kalian, carilah artikel yang mendukung penyebab munculnya lumpur
panas akibat peristiwa alam dan akibat tindakan manusia. Analisislah kembali
teks tersebut secara lebih teliti. Identifikasi peristiwa
tersebut, lalu tulis hasil identifikasi kalian.
a) Lumpur panas terjadi karena rekahan alami.
Bledug Kuwu merupakan fenomena alam berupa kawah
lumpur seluas lebih kurang 45 Ha. Dinamakan Bledug Kuwu karena suara dari
letupan-letupan lumpur dari kawah menimbulkan suara bledug-bledug (seperti
dentuman meriam) secara periodic. Bledug Kuwu merupakan letupan gas pada
endapan lempung yang terkumpul secara berkala. Endapan lempung yang cukup
tebal, dimana di bagian dalamnya terakumulasi gas sehingga terbentuk ruangan
yang cukup tebal dibawah tanah. Gas yang terdapat pada letupan Bledug Kuwu
merupakan gas metan biogenik (biogenic methane gas) yang merupakan hasil dari
proses diagenesis dan biasa terjadi pada kedalaman 0 sampai 4 km. Secara
geologi, fenomena yang terjadi di Bledhug Kuwu disebut sebagai Mud Volcano atau
gunung api lumpur. Setiap ekstrusi pada permukaan lempung atau lumpur Bledug
Kuwu membentuk suatu kerucut yang diatasnya terdapat suatu telaga. Ekstrusi
tersebut dibarengi dengan keluarnya gas dan air (kadang-kadang juga minyak)
secara kuat, bahkan dengan suara ledakan
b) Lumpur panas terjadi karena tindakan manusia
Banjir lumpur panas
Sidoarjo, juga dikenal dengan sebutan Lumpur Lapindo, adalah peristiwa
menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas. Peristiwa
ini mengakibatkan tergenangnya areal persawahan, permukiman penduduk, dan kawasan
industri. Volume lumpur diperkirakan sekitar 5.000 hingga 50.000.
Lumpur Lapindo meluap karena
kegiatan yang dilakukan oleh PT Lapindo di dekat lokasi itu. Lapindo Brantas
melakukan pengeboran sumur Banjar Panji-1 pada awal Maret 2006. Pada awalnya sumur
tersebut direncanakan hingga kedalaman 8.500 kaki (2.590 meter) untuk mencapai
formasi Kujung (batu gamping). Ketika Lapindo mengebor lapisan bumi dari
kedalaman 3.580 kaki sampai ke 9.297 kaki, mereka “belum” memasang casing 9 5/8
inci yang rencananya akan dipasang tepat di kedalaman batas antara formasi
Kalibeng Bawah dengan formasi Kujung (8.500 kaki)
Kegiatan pengeboran ini
Lapindo membuat prognosis pengeboran yang salah. Mereka membuat prognosis
dengan mengasumsikan zona pengeboran mereka di zona Rembang dengan target
pengeborannya adalah formasi Kujung. Padahal mereka membor di zona Kendeng yang
tidak ada formasi Kujung-nya. Selama mengebor mereka tidak meng-casing lubang
karena kegiatan pemboran masih berlangsung. Selama pemboran, lumpur overpressure
(bertekanan tinggi) dari formasi Pucangan sudah berusaha menerobos (blow out)
tetapi dapat diatasi dengan pompa lumpur Lapindo.
Setelah kedalaman 9.297 kaki, akhirnya mata bor
menyentuh batu gamping. Lapindo mengira target formasi Kujung sudah tercapai,
padahal mereka hanya menyentuh formasi Klitik. Batu gamping formasi Klitik
sangat porous (berlubang-lubang). Akibatnya lumpur yang digunakan untuk melawan
lumpur formasi Pucangan hilang (masuk ke lubang di batu gamping formasi Klitik)
atau circulation loss sehingga Lapindo kehilangan/kehabisan lumpur di
permukaan. Akibat dari habisnya lumpur Lapindo, maka lumpur formasi Pucangan
berusaha menerobos ke luar (terjadi kick). Di kedalaman tersebut, diperkirakan
kondisi geologis tanah tidak stabil dan kemungkinan banyak terdapat rekahan
alami (natural fissures) yang bisa sampai ke permukaan. Karena tidak dapat
melanjutkan perjalanannya terus ke atas melalui lubang sumur disebabkan BOP
sudah ditutup, maka fluida formasi bertekanan tadi akan berusaha mencari jalan
lain yang lebih mudah yaitu melewati rekahan alami tadi dan berhasil. Inilah
mengapa surface blowout terjadi di berbagai tempat di sekitar area sumur, bukan
di sumur itu sendiri.
c) Masalah sosial terjadi akibat adanya lumpur panas.
- Semburan lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat
sekitar maupun bagi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Dampak yang
ditimbulkan menyangkut beberapa aspek, seperti dampak sosial dan
pencemaran lingkungan. Ada beberapa dampak sosial yang terjadi akibat luapan
lumpur lapindo, misal dampak terhadap perekonomian di Jawa Timur, dampak
kesehatan, dan dampak pendidikan.
- Akibat yang ditimbulkan oleh semburan Lumpur Lapindo membuat warga
sekitar rugi karena rumah/tempat tinggal, lahan pertaniannya dan
perkebunan yang rusak. Pabrik-pabrik pun rusak tidak bisa difungsikan
untuk proses produksi, sarana dan prasarana (jaringan telepon dan
listrik) juga tidak dapat berfungsi. Lebih dari 30 pabrik yang tergenang
terpaksa menghentikan aktivitas produksi dan merumahkan ribuan tenaga
kerja karena terkena dampak lumpur ini.
- Lumpur sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Kandungan logam
berat (Hg) air raksa mencapai 2,565 mg/liter Hg, padahal baku mutunya
hanya 0,002 mg/liter Hg. Hal ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan,
iritasi kulit, dan kanker. Kandungan fenol bisa menyebabkan sel darah
merah pecah (hemolisis), jantung berdebar (cardiac aritmia), dan gangguan
ginjal.
- Terjadinya bencana lumpur lapindo ini juga telah mengakibatkan
aktivitas perekonomian di Jawa Timur terganggu. Hal ini dikarenakan
ditutupnya ruas jalan tol Surabaya-Gempol hingga waktu yang tidak
ditentukan. Penutupan jalan tol ini juga berdampak pada aktivitas
produksi di kawasan Mojokerto dan Pasuruan yang merupakan salah satu
kawasan industri utama yang ada di Jawa Timur.
Lumpur panas terjadi karena tindakan manusia.
- Pernyataan Umum
- Banjir lumpur panas Sidoarjo, juga
dikenal dengan sebutan Lumpur Lapindo, adalah peristiwa menyemburnya
lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas. Peristiwa ini
mengakibatkan tergenangnya areal persawahan, permukiman penduduk, dan
kawasan industri. Volume lumpur diperkirakan sekitar 5.000 hingga 50.000.
- Sebab akibat 1
- Lumpur Lapindo meluap karena kegiatan
yang dilakukan oleh PT Lapindo di dekat lokasi itu. Lapindo Brantas
melakukan pengeboran sumur Banjar Panji-1 pada awal Maret 2006. Pada
awalnya sumur tersebut direncanakan hingga kedalaman 8.500 kaki (2.590
meter) untuk mencapai formasi Kujung (batu gamping). Ketika Lapindo
mengebor lapisan bumi dari kedalaman 3.580 kaki sampai ke 9.297 kaki,
mereka “belum” memasang casing 9 5/8 inci yang rencananya akan dipasang
tepat di kedalaman batas antara formasi Kalibeng Bawah dengan formasi
Kujung (8.500 kaki)
- Sebab akibat 2
- Kegiatan pengeboran ini Lapindo membuat
prognosis pengeboran yang salah. Mereka membuat prognosis dengan
mengasumsikan zona pengeboran mereka di zona Rembang dengan target
pengeborannya adalah formasi Kujung. Padahal mereka membor di zona
Kendeng yang tidak ada formasi Kujung-nya. Selama mengebor mereka tidak
meng-casing lubang karena kegiatan pemboran masih berlangsung. Selama
pemboran, lumpur overpressure (bertekanan tinggi) dari formasi Pucangan
sudah berusaha menerobos (blow out) tetapi dapat diatasi dengan pompa
lumpur Lapindo.
OKE ,,,SEMOGA BERMANFAAT!!!!!!