tidak perlu panjang lebar saya akan langsung memposting jawaban tugas 1 menghadapi teks eksplanasi dari dua sisi.
JANGAN JADI GENERASI COPAS YA!!! baca dulu aja......
Artikel terkait:
Jawaban Kegiatan 2 Kerja Sama Membangun Berbagai Jenis Teks dalam Satu Tema
Tugas 2
JANGAN JADI GENERASI COPAS YA!!! baca dulu aja......
Artikel terkait:
Jawaban Kegiatan 2 Kerja Sama Membangun Berbagai Jenis Teks dalam Satu Tema
Tugas 2
TUGAS 1
Menghadapi Teks Eksplanasi dari Dua Sisi
1)
Setelah
membaca teks tersebut, dapatkah kalian menceritakan kembali isinyadengan
menggunakan struktur teks cerita ulang?
Jawab
:
Teks Cerita Ulang
Abu Cangkang Kapuk Pembunuh Jamur
Orientasi
Kecamatan Kayen merupakan sentra penghasil kapuk di Pati, Jawa Tengah. Masyarakat menjadikan kapuk sebagai bahan bantal dan kasur. Sementara kulit buah kapuk dimanfaatkan sebagai bahan pembakaran batu bata dan genting, abu sisa pembakaran cangkang kapuk itu dibuang begitu saja.
Urutan Peristiwa
Aprilliyani Sofa Marwaningtyaz, siswa kelas XII, jurusan IPA, SMA PGRI 2 Kayen, tak sengaja melihat abu kulit kapuk teronggok di rerumputan dan beberapa hari kemudian rumput mati. Padahal, saat dibuang, abu sudah dingin. Ia penasaran, lalu meneliti hubungan antara abu kulit kapuk dan rumput yang mati bersama dengan teman sekolahnya, Ika Puji Anggraeni dengan guru pendamping Muhammad Rouf.
Kecamatan Kayen merupakan sentra penghasil kapuk di Pati, Jawa Tengah. Masyarakat menjadikan kapuk sebagai bahan bantal dan kasur. Sementara kulit buah kapuk dimanfaatkan sebagai bahan pembakaran batu bata dan genting, abu sisa pembakaran cangkang kapuk itu dibuang begitu saja.
Urutan Peristiwa
Aprilliyani Sofa Marwaningtyaz, siswa kelas XII, jurusan IPA, SMA PGRI 2 Kayen, tak sengaja melihat abu kulit kapuk teronggok di rerumputan dan beberapa hari kemudian rumput mati. Padahal, saat dibuang, abu sudah dingin. Ia penasaran, lalu meneliti hubungan antara abu kulit kapuk dan rumput yang mati bersama dengan teman sekolahnya, Ika Puji Anggraeni dengan guru pendamping Muhammad Rouf.
Aprillyani
dan Ika berasumsi, abu kulit kapuk dapat membunuh jamur dan jika digunakan
berlebihan menyebabkan tanaman mati. Untuk memudahkan penelitian, abu kapuk
diekstraksi. Abu yang sudah diayak dilarutkan dalam air dengan rasio 1:2.
Larutan dipanaskan hingga 60 derajat Celcius. Setelah larut, cairan disaring
dengan kertas saring. Abu yang telah diekstraksi sehingga menjadi kristal itu
disebut soda-Q.
Untuk diuji efektivitasnya, soda-Q dioleskan pada empat potong tempe. Sebagai pembanding, disediakan pula empat potong tempe tanpa diolesi soda-Q. Tiga hari kemudian tempe yang diolesi tak berjamur, sedangkan pada tempe yang tak diolesi soda-Q jamur berkembang menyelimuti tempe. Kesimpulannya, abu kulit kapuk mampu membunuh jamur.
Untuk diuji efektivitasnya, soda-Q dioleskan pada empat potong tempe. Sebagai pembanding, disediakan pula empat potong tempe tanpa diolesi soda-Q. Tiga hari kemudian tempe yang diolesi tak berjamur, sedangkan pada tempe yang tak diolesi soda-Q jamur berkembang menyelimuti tempe. Kesimpulannya, abu kulit kapuk mampu membunuh jamur.
Aprilliyani
dan Ika ingin temuannya dapat diaplikasikan di bidang pertanian. Ia prihatin
terhadap nasib petani cabai di Kayen yang sering merugi karena cabainya sering
membusuk akibat serangan jamur.
Kedua pelajar ini berpikir bagaimana temuannya itu bisa menjadi pengusir jamur pada tanaman. Dan akhirnya formulanya harus dalam bentuk cair sehingga bisa disemprotkan,
Agar cairan bisa menempel pada tanaman, air harus mengandung sabun dengan konsentrasi 0,5 persen. Seliter air sabun dengan 10 gram soda-Q dianggap yang paling ideal.
Formula disemprotkan ke tanaman cabai pada usia 7 hari, 15 hari, 30 hari, 45 hari, 60 hari, 75 hari, dan 90 hari menjelang usia panen. Hasilnya, panen cabai pun maksimal, tak membusuk akibat jamur.
Hasil uji di laboratorium Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya menunjukkan, larutan pembunuh jamur itu mengandung natrium hidroksida (NaOH) 26,28 persen, natrium karbonat (Na2Co3) 0,9 persen, dan kalium karbonat(K2CO3)23,11persen. Muhammad Rauf dari ITS menyatakan bahwa Ketiga senyawa itu memiliki sifat basa tinggi sehingga mampu membunuh jamur.
Kedua pelajar ini berpikir bagaimana temuannya itu bisa menjadi pengusir jamur pada tanaman. Dan akhirnya formulanya harus dalam bentuk cair sehingga bisa disemprotkan,
Agar cairan bisa menempel pada tanaman, air harus mengandung sabun dengan konsentrasi 0,5 persen. Seliter air sabun dengan 10 gram soda-Q dianggap yang paling ideal.
Formula disemprotkan ke tanaman cabai pada usia 7 hari, 15 hari, 30 hari, 45 hari, 60 hari, 75 hari, dan 90 hari menjelang usia panen. Hasilnya, panen cabai pun maksimal, tak membusuk akibat jamur.
Hasil uji di laboratorium Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya menunjukkan, larutan pembunuh jamur itu mengandung natrium hidroksida (NaOH) 26,28 persen, natrium karbonat (Na2Co3) 0,9 persen, dan kalium karbonat(K2CO3)23,11persen. Muhammad Rauf dari ITS menyatakan bahwa Ketiga senyawa itu memiliki sifat basa tinggi sehingga mampu membunuh jamur.
Aprilliyani
menyatakan formulanya lebih ramah lingkungan, murah, dan mudah diaplikasikan
petani. Berbeda dengan fungisida nonorganik, yang bersifat karsinogen(dapat memicu
kanker) serta membunuh organisme lain secara berlebihan.
Formula Aprilliyani relatif murah, karena harga abu kulit kapuk per karung di Kayen hanya Rp2.000,00. harga sebotol fungisida nonorganik Rp80.000,00 untuk digunakan seperempat hektare tanaman cabai. Dengan formula itu, hanya dibutuhkan dua kilogram soda-Q, yang pembuatannya menghabiskan ongkos Rp20.000,00.
Pada Oktober 2012 temuan ini diikutkan dalam Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta dengan judul “Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Kapuk sebagai Bahan Utama Biopestisida”. Penelitian dua siswi ini menjadi juara ketiga. Dewan juri menyarankan kata biopestisida diganti dengan biofungisida.
Reorientasi
Pada 23-25 Oktober lalu penelitian ini diikutkan dalam Mostra International de Ciencia e Technologia, Brasil, dengan judul “Utilization of Kapok Pods Waste as Biofungicide” (“Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Kapuk sebagai Bahan Utama Biofingisida”). Penelitian ini meraih gelar juara pertama dan dinobatkan sebagai penelitian terbaik, mengalahkan peserta dari 32 negara.
Formula Aprilliyani relatif murah, karena harga abu kulit kapuk per karung di Kayen hanya Rp2.000,00. harga sebotol fungisida nonorganik Rp80.000,00 untuk digunakan seperempat hektare tanaman cabai. Dengan formula itu, hanya dibutuhkan dua kilogram soda-Q, yang pembuatannya menghabiskan ongkos Rp20.000,00.
Pada Oktober 2012 temuan ini diikutkan dalam Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta dengan judul “Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Kapuk sebagai Bahan Utama Biopestisida”. Penelitian dua siswi ini menjadi juara ketiga. Dewan juri menyarankan kata biopestisida diganti dengan biofungisida.
Reorientasi
Pada 23-25 Oktober lalu penelitian ini diikutkan dalam Mostra International de Ciencia e Technologia, Brasil, dengan judul “Utilization of Kapok Pods Waste as Biofungicide” (“Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Kapuk sebagai Bahan Utama Biofingisida”). Penelitian ini meraih gelar juara pertama dan dinobatkan sebagai penelitian terbaik, mengalahkan peserta dari 32 negara.
(2)
Setiap
hal di dunia ini bermanfaat bagi manusia dan lingkungan jika manusia bisa
mengambil manfaat dengan cara yang benar. Seperti yang dilakukan dua siswi SMA
di Kayen tersebut, limbah abu cangkang kapuk yang semula dibuang begitu saja,
setelah diteliti ternyata bisa dimanfaatkan sebagai pembunuh jamur pada tanaman
cabai.
Kalian
pun dapat melakukan inovasi yang serupa dengan bahan dari limbah yang lain
untuk manfaat yang lain. Banyak temuan dari siswa SMA yang tidak
Jawab
:
Di
mulai dari paragraf dua.
Aprillyani dan Ika berasumsi, abu kulit kapuk dapat membunuh jamur dan jika digunakan berlebihan menyebabkan tanaman mati. Untuk memudahkan penelitian, abu kapuk diekstraksi. Abu yang sudah diayak dilarutkan dalam air dengan rasio 1:2. Larutan dipanaskan hingga 60 derajat Celcius. Setelah larut, cairan disaring dengan kertas saring. Abu yang telah diekstraksi sehingga menjadi kristal itu disebut soda-Q.
Aprillyani dan Ika berasumsi, abu kulit kapuk dapat membunuh jamur dan jika digunakan berlebihan menyebabkan tanaman mati. Untuk memudahkan penelitian, abu kapuk diekstraksi. Abu yang sudah diayak dilarutkan dalam air dengan rasio 1:2. Larutan dipanaskan hingga 60 derajat Celcius. Setelah larut, cairan disaring dengan kertas saring. Abu yang telah diekstraksi sehingga menjadi kristal itu disebut soda-Q.
(3)
Bagaimana
pendapat kalian tentang penelitian yang dilakukan teman kalian pada teks
tersebut?
Jawab
:
Penelitian
tersebut sangat luar biasa, zaman sekarang banyak generasi muda yang sudah
tidak perduli lagi dengan lingkungan sementara Aprilliyani Sofa Marwaningtyaz
dan Ika Puji Anggraeni siswa kelas XII, jurusan IPA, SMA PGRI 2 Kayen masih
perduli terhadap lingkungan dengan menciptakan sebuah inovasi baru yaitu
biofungisida dari abu cangkang kapuk. Inovasi ini selain ramah lingkungan juga
ramah kantung bagi penggunanya.
(4)
Melakukan
adaptasi sosial dengan lingkungan sekitar, seperti yang dilakukan oleh dua
siswi SMA di Kayen dengan menemukan inovasi untuk membantu petani membasmi hama
jamur di lahan cabai mereka, merupakan satu bentuk contoh adaptasi sosial yang
bisa kalian lakukan untuk lingkungan sekitar kalian. Hal yang sama bisa kalian
pelajari seperti pada teks berikut ini. (Siswa SMAN 10 Malang Ciptakan
Reaktor Multifungsi)
(5)
Teks
yang berjudul “Siswa SMAN 10 Malang Ciptakan Reaktor Multifungsi” merupakan
jenis teks yang berisi gabungan dari beberapa teks sekaligus, yakni eksplanasi,
cerita ulang, dan prosedur.
Dari
teks eksplanasi, kalian bisa menemukan urutan sebab-akibat mengapa siswa
tersebut mendapatkan medali perunggu dan special award. Dari teks cerita
ulang, kalian bisa menemukan urutan peristiwa dari awal mereka melakukan
penelitian hingga meraih medali perunggu dan spesial award. Dari teks
prosedur, kalian bisa menemukan langkah-langkah dalam melakukan penelitian
untuk menciptakan reaktor multifungsi.
(6)
Setelah
membaca teks tersebut, dapatkah kalian menarik kesimpulan bahwa sebuah tema
bisa menggunakan beberapa jenis teks yang berbeda?
Jawab
:
Tema
yang diterapkan pada teks siswa SMAN 10 Malang ciptakan reaktor multifungsi
adalah Inovasi generasi muda. Dari teks tersebut kita dapat merubahnya menjadi
teks eksplanasi, teks cerita ulang, dan teks prosedur. Teks eksplanasi yang memberikan pernyataan umum dan sebab akibat. Teks ceita ulang yang menyuguhkan
orientasi sebagai gambaran umum, urutan peristiwa sebagai alur dari peristiwa
yang berlangsung dan diakhiri dngan reorientasi atau penutup masalah.
Selanjutnya teks prosedur, teks yang
menjabarkan tujuan dan langkah-langkah dari penciptaan rekator multifungsi.
(7)
Bacalah
teks tersebut sekali lagi, lalu dekonstruksi menjadi tiga jenis teks yang
berbeda. Isilah bagian yang rumpang berikut ini sehingga menjadi satu teks yang
utuh. Lakukan tugas ini bersama teman-teman kalian.
(a)
Eksplanasi
Siswa
SMAN 10 Malang Ciptakan Reaktor Multifungsi
Pernyataan Umum
Edwin Luthfi Saputra dan Steavanny adalah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Malang. Mereka berhasil menyabet special award dan medali perunggu dalam International High School Environment Project Olympiad di Oswego, New York, Amerika Serikat. Mereka mendapat penghargaan ini karena menemukan reakto rmultifungsi bernama B Interconnected Reactor.
Urutan Sebab-Akibat 1
Mereka mengubah baterai bekas menjadi kristal mineral yang berguna untuk pupuk, suplemen makanan ternak, dan penjernih air. Peralatan yang dirancang selama lima bulan ini menarik perhatian dewan juri, karena seluruh proses tanpa menggunakan bahan bakar fosil.
Edwin Luthfi Saputra dan Steavanny adalah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Malang. Mereka berhasil menyabet special award dan medali perunggu dalam International High School Environment Project Olympiad di Oswego, New York, Amerika Serikat. Mereka mendapat penghargaan ini karena menemukan reakto rmultifungsi bernama B Interconnected Reactor.
Urutan Sebab-Akibat 1
Mereka mengubah baterai bekas menjadi kristal mineral yang berguna untuk pupuk, suplemen makanan ternak, dan penjernih air. Peralatan yang dirancang selama lima bulan ini menarik perhatian dewan juri, karena seluruh proses tanpa menggunakan bahan bakar fosil.
Urutan Sebab-Akibat 2
Mereka menciptakan sebuah reaktor kedap udara yang terbuat dari tabung plastik berdiameter sekitar 20 sentimeter, pompa, manometer, empat tabung kaca, dan gelas plastik. Peralatan ini menghabiskan anggaran sebesar Rp200 ribu. “Alat ada di sekitar kita, mudah, dan murah,” kata Edwin.
Urutan Sebab-Akibat 3
Proses kerja alat itu adalah komponen baterai zink sulfat yang dimasukkan di dalam tabung bereaksi dengan asam hingga menghasilkan kristal mineral dan hidrogen. Setiap 120 mililiter asam menghasilkan hidrogen yang cukup untuk proses selama 10 menit. Hidrogen yang dihasilkan digunakan untuk proses lanjutan berupa pemanasan yang menghasilkan Kristal dari tabung gelas.
“Sehingga bahan bakar diproduksi oleh sistem reaktor ini,” kata Steavanny.
Urutan Sebab-Akibat 4
Kristal mineral yang dihasilkan telah diuji coba untuk pupuk tanaman. Hasilnya, pertumbuhan tanaman lebih cepat. Alat ini juga dikembangkan untuk penjernih air. Kotoran terikat dan mengendap di bawah permukaan air. Selain itu, fungsi sebagai suplemen makanan ternak juga menunjukkan hasil, kotoran ternak memiliki kandungan gas metana yang rendah, sehingga tak merusak lapisan ozon.
Urutan Sebab-Akibat 5
Keikutsertaan kedua siswa ini diawali dari Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2012. Dengan temuan peralatan ini, mereka meraih juara dua dan berhak mengikuti lomba Internasional High School Environment Project Olympiad. Steavanny berharap, peralatan ini dikembangkan menjadi produk skala besar. “Demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Mereka menciptakan sebuah reaktor kedap udara yang terbuat dari tabung plastik berdiameter sekitar 20 sentimeter, pompa, manometer, empat tabung kaca, dan gelas plastik. Peralatan ini menghabiskan anggaran sebesar Rp200 ribu. “Alat ada di sekitar kita, mudah, dan murah,” kata Edwin.
Urutan Sebab-Akibat 3
Proses kerja alat itu adalah komponen baterai zink sulfat yang dimasukkan di dalam tabung bereaksi dengan asam hingga menghasilkan kristal mineral dan hidrogen. Setiap 120 mililiter asam menghasilkan hidrogen yang cukup untuk proses selama 10 menit. Hidrogen yang dihasilkan digunakan untuk proses lanjutan berupa pemanasan yang menghasilkan Kristal dari tabung gelas.
“Sehingga bahan bakar diproduksi oleh sistem reaktor ini,” kata Steavanny.
Urutan Sebab-Akibat 4
Kristal mineral yang dihasilkan telah diuji coba untuk pupuk tanaman. Hasilnya, pertumbuhan tanaman lebih cepat. Alat ini juga dikembangkan untuk penjernih air. Kotoran terikat dan mengendap di bawah permukaan air. Selain itu, fungsi sebagai suplemen makanan ternak juga menunjukkan hasil, kotoran ternak memiliki kandungan gas metana yang rendah, sehingga tak merusak lapisan ozon.
Urutan Sebab-Akibat 5
Keikutsertaan kedua siswa ini diawali dari Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2012. Dengan temuan peralatan ini, mereka meraih juara dua dan berhak mengikuti lomba Internasional High School Environment Project Olympiad. Steavanny berharap, peralatan ini dikembangkan menjadi produk skala besar. “Demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
(b) Cerita ulang
SMAN
10 Malang Ciptakan Reaktor Multifungsi
Orientasi
Dua siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Malang berhasil menyabet special award dan medali perunggu dalam International High School Environment Project Olympiad di Oswego, New York, Amerika Serikat. Penghargaan ini diberikan kepada Edwin Luthfi Saputra dan Steavanny atas penemuan reaktor multifungsi bernama B Interconnected Reactor.
Dua siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Malang berhasil menyabet special award dan medali perunggu dalam International High School Environment Project Olympiad di Oswego, New York, Amerika Serikat. Penghargaan ini diberikan kepada Edwin Luthfi Saputra dan Steavanny atas penemuan reaktor multifungsi bernama B Interconnected Reactor.
Urutan Peristiwa
“Hanya kita dan Hongkong yang meraih special award,” kata Edwin pada Tempo, Senin, 8 Juli 2013. Mereka bersaing dengan 325 peserta dari 58 negara. Baterai bekas diubah menjadi kristal mineral yang berguna untuk pupuk, suplemen makanan ternak, dan penjernih air. Peralatan yang dirancang selama lima bulan ini menarik perhatian dewan juri, karena seluruh proses tanpa menggunakan bahan bakar fosil.
Mereka menciptakan sebuah reaktor kedap udara yang terbuat dari tabung plastik berdiameter sekitar 20 sentimeter, pompa, manometer, empat tabung kaca, dan gelas plastik. Peralatan ini menghabiskan anggaran sebesar Rp200 ribu. “Alat ada di sekitar kita, mudah, dan murah,” kata Edwin.
Proses kerja alat itu adalah komponen baterai zink sulfat yang dimasukkan di dalam tabung bereaksi dengan asam hingga menghasilkan kristal mineral dan hidrogen. Setiap 120 mililiter asam menghasilkan hidrogen yang cukup untuk proses selama 10 menit. Hidrogen yang dihasilkan digunakan untuk proses lanjutan berupa pemanasan yang menghasilkan kristal dari tabung gelas.
“Sehingga bahan bakar diproduksi oleh sistem reaktor ini,” kata Steavanny.
Kristal mineral yang dihasilkan telah diuji coba untuk pupuk tanaman. Hasilnya, pertumbuhan tanaman lebih cepat. Alat ini juga dikembangkan. untuk penjernih air. Kotoran terikat dan mengendap di bawah permukaan air. Selain itu, fungsi sebagai suplemen makanan ternak juga menunjukkan hasil, kotoran ternak memiliki kandungan gas metana yang rendah, sehingga tak merusak lapisan ozon.
Reorientasi
Keikutsertaan kedua siswa ini diawali dari Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2012. Dengan temuan peralatan ini, mereka meraih juara dua dan berhak mengikuti lomba Internasional High School Environment Project Olympiad. Steavanny berharap, peralatan ini dikembangkan menjadi produk skala besar. “Demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,”
“Hanya kita dan Hongkong yang meraih special award,” kata Edwin pada Tempo, Senin, 8 Juli 2013. Mereka bersaing dengan 325 peserta dari 58 negara. Baterai bekas diubah menjadi kristal mineral yang berguna untuk pupuk, suplemen makanan ternak, dan penjernih air. Peralatan yang dirancang selama lima bulan ini menarik perhatian dewan juri, karena seluruh proses tanpa menggunakan bahan bakar fosil.
Mereka menciptakan sebuah reaktor kedap udara yang terbuat dari tabung plastik berdiameter sekitar 20 sentimeter, pompa, manometer, empat tabung kaca, dan gelas plastik. Peralatan ini menghabiskan anggaran sebesar Rp200 ribu. “Alat ada di sekitar kita, mudah, dan murah,” kata Edwin.
Proses kerja alat itu adalah komponen baterai zink sulfat yang dimasukkan di dalam tabung bereaksi dengan asam hingga menghasilkan kristal mineral dan hidrogen. Setiap 120 mililiter asam menghasilkan hidrogen yang cukup untuk proses selama 10 menit. Hidrogen yang dihasilkan digunakan untuk proses lanjutan berupa pemanasan yang menghasilkan kristal dari tabung gelas.
“Sehingga bahan bakar diproduksi oleh sistem reaktor ini,” kata Steavanny.
Kristal mineral yang dihasilkan telah diuji coba untuk pupuk tanaman. Hasilnya, pertumbuhan tanaman lebih cepat. Alat ini juga dikembangkan. untuk penjernih air. Kotoran terikat dan mengendap di bawah permukaan air. Selain itu, fungsi sebagai suplemen makanan ternak juga menunjukkan hasil, kotoran ternak memiliki kandungan gas metana yang rendah, sehingga tak merusak lapisan ozon.
Reorientasi
Keikutsertaan kedua siswa ini diawali dari Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2012. Dengan temuan peralatan ini, mereka meraih juara dua dan berhak mengikuti lomba Internasional High School Environment Project Olympiad. Steavanny berharap, peralatan ini dikembangkan menjadi produk skala besar. “Demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,”
(c) Prosedur
Siswa SMAN 10 Malang Ciptakan Reaktor Multifungsi
Tujuan
Edwin Luthfi Saputra dan
Steavanny menemukan reaktor multifungsi bernama B Interconnected Reactor. Untuk
menemukan reaktor multifungsi ini, mereka melakukan langkah-langkah sebagai
berikut.
Langkah-Langkah
Pertama, mereka menyiapkan baterai bekas, tabung plastik berdiameter sekitar 20 sentimeter, pompa, manometer, empat tabung kaca, dan gelas plastik.
Kedua, mereka mengubah baterai bekas menjadi kristal mineral yang berguna untuk pupuk, suplemen makanan ternak, dan penjernih air.
Selanjutnya, Mereka menciptakan sebuah reaktor kedap udara yang cara kerjanya adalah komponen baterai zink sulfat yang dimasukkan di dalam tabung bereaksi dengan asam hingga menghasilkan kristal mineral dan hidrogen. Setiap 120 mililiter asam menghasilkan hidrogen yang cukup untuk proses selama 10 menit. Hidrogen yang dihasilkan digunakan untuk proses lanjutan berupa pemanasan yang menghasilkan kristal dari tabung gelas. Kristal mineral yang dihasilkan telah diuji coba untuk pupuk tanaman. Hasilnya, pertumbuhan tanaman lebih cepat. Alat ini juga dikembangkan untuk penjernih air. Kotoran terikat dan mengendap di bawah permukaan air. Selain itu, fungsi sebagai suplemen makanan ternak juga menunjukkan hasil, kotoran ternak memiliki kandungan gas metana yang rendah, sehingga tak merusak lapisan ozon.
Pertama, mereka menyiapkan baterai bekas, tabung plastik berdiameter sekitar 20 sentimeter, pompa, manometer, empat tabung kaca, dan gelas plastik.
Kedua, mereka mengubah baterai bekas menjadi kristal mineral yang berguna untuk pupuk, suplemen makanan ternak, dan penjernih air.
Selanjutnya, Mereka menciptakan sebuah reaktor kedap udara yang cara kerjanya adalah komponen baterai zink sulfat yang dimasukkan di dalam tabung bereaksi dengan asam hingga menghasilkan kristal mineral dan hidrogen. Setiap 120 mililiter asam menghasilkan hidrogen yang cukup untuk proses selama 10 menit. Hidrogen yang dihasilkan digunakan untuk proses lanjutan berupa pemanasan yang menghasilkan kristal dari tabung gelas. Kristal mineral yang dihasilkan telah diuji coba untuk pupuk tanaman. Hasilnya, pertumbuhan tanaman lebih cepat. Alat ini juga dikembangkan untuk penjernih air. Kotoran terikat dan mengendap di bawah permukaan air. Selain itu, fungsi sebagai suplemen makanan ternak juga menunjukkan hasil, kotoran ternak memiliki kandungan gas metana yang rendah, sehingga tak merusak lapisan ozon.